Konsep dan Teori Informasi
Pandangan mengenai informasi terbagi atas tiga kelompok: 1) pandangan yang melihat informasi sebagai data atau fakta yang dapat diperoleh selama tindakan komunikasi berlangsung, 2) pandangan yang melihat informasi sebagai makna data, dan 3) informasi menurut teori informasi, yang melihat sebagai sesuatu yang dapat mengurangi ketidakpastian.
Menurut teori informasi ketidakpastian (entropy) disebabkan oleh adanya fakta gangguan (noise). Makin banyak noise makin tinggi entropy, dan makin banyak alternatif pilihan untuk mengurangi ketidakpastian. Karena mengandung ketidakpastian itulah maka informasi bersifat memilih. Dalam memilih informasi seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pengalaman masa lalu, motif, nilai, kebutuhan, dan tujuan. Tapi noise sendiri dapat diatasi antara lain oleh entropy.
Pesan dan Makna: Antara Wadah dan Isi
Pesan adalah sesuatu yang dikirimkan dan atau diterima sewaktu tindak komunikasi berlangsung. Pesan dapat dikirimkan baik melalui bahasa verbal maupun non verbal. Pesan itu kemudian ditafsirkan oleh penerimanya dan menghasilkan makna. Makna pesan inilah yang dapat dikatakan informasi. Makna pesan dapat berbeda dari satu orang ke orang lain disebabkan karena beberapa faktor, misalnya perbedaan latar belakang budaya dan tingkat pengenalan pada pesan tersebut.
Pengertian makna memang rumit. Persoalan makna bukan khas komunikasi. Tapi dari segi komunikasi ada tiga jenis makna, yaiu makna referensi, makna yang menunjukkan arti istilah selama merujuk pada konsep lain, dan makna intensional. Disiplin komunikasi juga mengembangkan teori segi tiga makna. Menurut teori ini, makna itu muncul tatkala sebuah simbol yang mengacu pada objek tertentu mengenai pikiran seseorang. Lebih dari itu pemakaian simbol tertentu berarti mempunyai tujuan tertentu pula.
Masalah Bahasa dan Komunikasi
Bahasa merupakan unsur penting dalam komunikasi. Fungsi bahasa dalam komunikasi adalah untuk mengirim pesan. Ada dua jenis bahasa, yaitu bahasa verbal dan bahasa nonverbal. Jika pesan dikirim dengan bahasa verbal sering disebut pesan verbal; sedangkan jika pesan disampaikan dengan bahasa nonverbal disebut pula pesan nonverbal.
Bahasa verbal itu memiliki keterbatasan, yang disebabkan oleh karakteristiknya sendiri. Bahasa itu statis, realitas dinamis. Bahasa terbatas, realitas relatif tak terbatas.
Bahasa abstrak, realitas merupakan sesuatu yang nyata. Di samping itu, keterbatasan bahasa disebabkan juga oleh pema-kaiannya. Dalam memakai bahasa, seseorang cenderung melakukan abstraksi yang kaku, identifikasi yang tidak layak, penilaian dengan hanya memakai dua nilai, dan mengacaukan dengan dua rujukan.
Sumber : Buku Sasa Djuarsa Sendjaja
Sumber : Buku Sasa Djuarsa Sendjaja
0 komentar:
Posting Komentar